Sehangat Serabi Solo


Aku tidak akan menyalahkan takdir, karena takdir adalah jalan yang harus dilalui. Bisa atau tidaknya diubah, tergantung bagaimana kita menyikapinya. Langkah harus terus kedepan sekalipun kita berhenti namun tidak untuk mundur.

“U’re handsome now, more then.” Ucap sahabat lamaku dan aku hanya tersenyum mendengarnya.
“Delapan tahun telah merubah sosokmu. Dari yang dikagumi menjadi semakin dikagumi. It’s amazing.” Jelasnya lagi.
“Aku tidak pernah beranggapan seperti itu. Aku tetaplah aku. Aku yang apa adanya. Ottawa tidak membuatku banyak berubah, nature!” Jawabku seadanya.
Weekend ini, aku ada tugas ke Solo. kita pergi bersama kesana ya?” Pintaku padanya.
“Itu daerah jajahanmu kawan. Don’t make me dissapointed. I miss the town. Serabi, ya serabi kota Solo.”
Kami tertawa bersama. “Saya akan temanimu kawan. Kemanapun kau mau, bodyguard-mu akan selalu disampingmu.”
Kembali canda tawa terurai diantara mereka. Sahabat lama yang dipisahkan oleh angka 8 dan benua.

Biarkanlah semua berada pada porsinya masing-masing. Kita adalah sahabat. Aku, kamu adalah kekasih dan kau sahabatku.

Diberanikan dirinya untuk menyentuh tanganku, lengan sampai ke dahiku. Mata ini pelan terbuka dan ada senyum tipis mengembang disana.

“Bisakah kita melawan takdir?,” desisnya.

“Aku tidak pernah berhenti memikirkanmu, kepergianmu yang mendadak itu adalah pukulan terberatku. Setiap hari aku berjuang untuk melepaskan semuanya,” lanjutnya lagi.

Dengan setengah sadar, aku beranjak dari tempat tidurku, kulangkahkan kakiku kearah jendela. Kusibak tirainya di lantai 12, pukul 8 pagi. Dan dia hanya memandangiku.

“Kita ke Pasar Klewer hari ini! Aku ingin menikmati keramaiannya. Pasar dengan suasana tradisional.”
“Aku rindu itu,” bisikku.

Kita tidak menyalahi takdir tapi takdir yang justru membuat kita begini.

“Thank you brother. Terima kasih atas perayaan ini. Tidak akan pernah kulupakan.” Ujarnya tenang. Senyumnya sumringah, sama sumringahnya dengan hatiku.

Bersama lidah kami merasakan hangatnya serabi Solo. Aku coklat dan kamu strawberry. Di bawah meja tangan kami saling menggenggam erat.

****

I miss u honey, love u… Muaaaaacchh. Aku dalam perjalanan ke Solo. Aku kangen serabi Pasar Klewer.

Sent tulisan pada layar smartphone Luna.

Posted with WordPress for BlackBerry.

Leave a comment